Latar Belakang Objek
1.
Sejarah berdirinya IPNU-IPPNU Gedangan
PAC.IPNU-IPPNU
Gedangan merupakan salah satu Pimpinan Anak Cabang
di kabupaten Sidoarjo yang terletak di sebelah utara dari pusat kota Sidoarjo.
PAC.IPNU-IPPNU berkantor di Jl. Nangka No.339 Desa Sruni Kecamatan
Gedangan, kantor PAC.IPNU-IPPNU berada satu atap dengan MWC
NU
dan juga Banom lainnya diantaranya Ansor, Muslimat dan juga Fatayat.
PAC.IPNU-IPPNU
Gedangan membawahi 15 ranting dan 3 komisariat. IPNU-IPPNU
Gedangan didirikan oleh H.Mahfudz Hasan dan Hj.Siti Muthmainnah
pada tanggal 27 Oktober 1960. Lahirnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan wadah berkumpul bagi generasi muda
NU yang ada di tataran ranting yang ada di kecamatan gedangan. Karena
Gedangan
merupakan daerah yang bisa dibilang mayoritas penduduknya adalah warga
Nahdlatul Ulama Oleh karena itu perlu untuk mempersatukan putra-putri Nahdlatul
Ulama’ yang ada di setiap ranting se Kecamatan Gedangan dibentuklah
sebuah Organisasi IPNU-IPPNU di Tataran Anak Cabang. Disamping
itu juga terbentuknya IPNU-IPPNU sebagai wadah berhimpun putra
NU untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai Nahdliyah, wadah
komunikasi
pelajar NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan
syari’at Islam, wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan
kader-kader bangsa, dan juga sebagai wadah aktualisasi pelajar NU
dalam pelaksanaan dan pengembangan Syariat Islam. Berdasarkan
hasil keputusan bersama diangkatlah pada waktu itu H. Moh. Fadholi
sebagai ketua pertama di Pimpinan Anak Cabang IPNU Gedangan dan Hj.
Asmaniyah sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang IPPNU Gedangan. Sejak itulah
IPNU-IPPNU sangat aktif sebagai organisasi kepemudaan yang bergerak
dalam
sosial masyarakat khususnya tentang pendidikan generasi muda. Oleh karena
itu, meskipun sampai sekarang sudah generasi kepemimpinan perjalanannya
sampai saat ini IPNU-IPPNU mendapatkan respon positif oleh semua
masyarakat terutama masyarakat Gedangan.
Adapun
batas wilayah dari PAC.IPNU-IPPNU Gedangan adalah:
1)
Sebelah Timur` : PAC.IPNU-IPPNU Sedati
2)
Sebelah Utara : PAC.IPNU-IPPNU Waru
3)
Sebelah Barat : PAC.IPNU-IPPNU Sukodono
4)
Sebelah Selatan : PAC.IPNU-IPPNU Buduran
2.
Visi dan Misi IPNU-IPPNU Gedangan
Menurut
penjelas yang peneliti peroleh dari ketua PAC.IPNU Gedangan
rekan Choirul mukminin, S.Pd.I. beliau mengatakan, sesuai dengan
kongres
XIV tanggal 18 – 24 Juni 2003 di Surabaya IPNU sepakat untukkembali
ke habitatnya semula dengan berganti nama menjadi Ikatan PelajarNahdlatul
Ulama dengan orientasi pelajar, santri dan mahasiswa. Maka IPNU mempunyai
Visi dan misi, Visi IPNU adalah terbentuknya putra putra bangsa yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlaq mulia dan berwawasan kebangsaan
serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya Syariat Islam
menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.
sedangkan
Misi IPNU-IPPNU
a.
Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi
IPNU
b.
Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa
c.
Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan
program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah
Al-Amah), guna terwujudnya Khaira Ummah
d.
Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak
lain selama tidak merugikan organisasi
3.
Susunan Pengurus PAC.IPNU-IPPNU Gedangan
Untuk
memudahkan segala urusan maka perlu adanya hubungan kerjasama
antara sesama komponen Organisasi dan sebagai manifestasinya perlu
dibentuk struktur organisasi. Adapun struktur organisasi PAC.IPNUIPPNU Gedangan
sebagai berikut:
SUSUNAN
PENGURUS
PIMPINAN
ANAK CABANG IPNU GEDANGAN
PERIODE
2010-2011
Pelindung
: MWC NU Gedangan
Pembina
: Abd. Hamid fahmi, S.Pd.I
Rona
Abdillah Kh, SE.
Aris
Firmasyah, SE.
Ketua
: Choirul mu’minin
Wakil
ketua I : Miftahul huda
Wakil
ketua II : Misbakhul munir
Wakil
ketua III : M. jauhar
Sekretaris
: M. Risky
Wakil
sekretaris : Syaiful anwar
Bendahara
: Dimas m. fauzi
Wakil
bendahara : Isa anshari
Departemen-departemen
1)
Departemen pendidikan dan pembinaan kader Afrizal
Bakri ( koordinator ) Dani
kurniawan M.
Labib M.
Abdul basith asysyakur
2)
Departemen dakwah dan pengembangan lingkungan Nurul
Hidayat ( koordinator ) M.
Nuruddin Aris
yoyok Abdullah
Mujaddid
3)
Departemen penelitian dan pengabdian masyarakat Agus
Addin h. ( koordinator ) Willy
masrur
Mustono Johan
Prasetyo
4)
Departemen minat dan bakat Durrotun
nashihin ( koordinator )
Mashuri Sulung
marta tilaar M.
anthoni
5)
Lembaga ekonomi
Alfin
rizal ( koordinator )
Fawaid
ashghor
M.
syahrul
Faisol
surya wicaksono
6)
Lembaga CBP-KKP
M.
Masykur ( koordinator )
Ahmad
syarifuddin
Muhammad
nur
Ibed
Edi
arianto
SUSUNAN
PENGURUS
PIMPINAN
ANAK CABANG IPPNU GEDANGAN
PERIODE
2010-2012
Pelindung
: Muslimat NU Gedangan
Pembina
: Indah Alfiana S. Pd. I
Lailatul
Fadeliyah S. Pd. I
Yuyun
Mufaridah
Ketua
Umum : Anggie Ika Rahmayati
Wakil
Ketua I : Dewi Hajaroh
II
: Kusnun Nadifah
III
: Ajeng Dewi
Sekretaris
: Anik Umroatus Solichah
Wakil
Sekretaris : Wahyu Hariyani
Bendahara
: Ulul Azmi
Wakil
Bendahara : Siti Zulaichah
Departemen
– Departemen
1)
Departemen Pendidikan dan Pembinaan Kader
Wahyu
Hariyanti ( koordinator )
Khofifatin
Yeni
Silfiana
Lailatul
ilmi
2)
Departemen Dakwah dan Pengembangan Lingkungan
Nadhiroh
( koordinator )
Ilmi
Alif
putri
Fitriatin
Nazidah
3)
Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Risalah
Alfiana ( koordinator )
Eka
Yuliani
Rani
Dewi H.
Nur
Khumairoh
4)
Departemen Minat dan Bakat
Fadhilatul
Ilmi ( koordinator )
Shobibatul
Ilmi
Asdian
ardatur R.
Faizatun
Nisa
5)
Lembaga Ekonomi
Khoirun
Nisa’ ( koordinator )
Uud
Khulaifatul
Khamimah
Binti
6)
Lembaga KKP
Dwi
Rahayu ( koordinator )
Rully
Binti
Yuli
Oktaviana
4.
JOB DESCRIPTION PENGURUS PAC.IPNU-IPPNU GEDANGAN
a.
Pengurus Harian
Ketua
:
•
Pemegang kebijakan dan penangung jawab organisasi secara umum
•
Coordinator umum pelaksana program
•
Bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi
secara
umum kepada Rapat anggota
Wakil
Ketua I
•
Bersama ketua menjalankan roda organisasi
•
Membawahi dan mengawasi kinerja departemen Pendidikan dan
pembinaan
Kader , serta Departemen penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Wakil
ketua II
•
Bersama ketua menjalankan roda organisasi
•
Membawahi dan mengawasi kinerja Departemen Dakwah dan pengabdian
masyarakat
serta departemen minat dan bakat.
Wakil
ketua III
•
Bersama ketua menjalankan roda organisasi
•
Menkoordinasi lembaga CBP-KKP, dan juga Lembaga Ekonomi.
Sekretaris
•
Pemegang kebijakan organisasi secara umum
•
Mengkoordinasikan dan mentertibkan sistim administrasi organisasi
•
Bertindak sebagai notulen dalam setiap kegiatan rapat
Wakil
sekretaris
•
Membantu sekretaris dalam melaksanakan kebijakan organisasi
•
Melaksanakan kegiatan administrasi sesuai dengan bidang garapan dan
atau
membantu wakil ketua dalam menjalankan tugas organisasi.
Bendahara
•
Memegang policy keuangan organisasi
•
Bertanggung jawab atas pengelolaan teknis keuangan dan pengaturan
logistic
•
Bersama ketua dan sekretaris melaksanakan persetujuan penggunaan
keuangan
•
melaporkan neraca keuangan setiap kegiatan secara khusus dan neraca
keuangan
secara umum pada akhir Priode.
Wakil
Bendahara
•
Mendampingi bendahara dalam melaksanakan tugas
•
Sebagai penerus kebijakan keuangan organisasi keseluruh elemen anggota
b.
Departemen- Departemen
Departemen
Pendidikan dan Pembinaan kader
Kebijakan
program diarahkan pada pemberdayaan kader dengan
bentuk
tindak lanjut pelatihan formal yang bertujuan untuk meningkatakan
kemampuan
anggota dalam segala aspek kehidupan
Contoh
bentuk tawaran program: Lakmud, Diklat, Bimbingan Belajar dll
Departemen
penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Kebijakan
program diarahkan pada pemetaan potensi kader yang ada
pada
PAC dan Ranting
Contoh
bentuk tawaran program : Pembuatn Data Base, KTA, Pondok
Ramadahan
dll.
Departemen
Dakwah dan Pengembangan Lingkungan
Kebijakan
program diarahkan pada pengembangan jaringan dengan
instansi
lain khususnya dengan sesama banom NU baik di tingkat PAC,
Ranting
atau diatasnya serta organisasi / jama’ah lain.
Contoh
bentuk tawaran program : Jam’iyah Diba’, peringatan PHBI dll
Departemen
Minat dan Bakat
Kebijakan
diarahkan pada pemunculan dan pembinaan potensi –
potensi
yang ada di tingkat PAC dan Ranting baik melalui ajang perlombaan
atau
pembinaan.
Contoh
Bentuk tawaran program : Perlombaan, pembinaan/pelatihan/
pendidikan
dll
c.
Lembaga - Lembaga
Lembaga
Ekonomi
Kebijakan
Program Diarahkan kepada Penggalian sumber Ekonomi
dan
Pemberdayaan Perekonomian yang mandiri atau Pembuatan Badan Usaha
(
BU IP-IPPNU )
Contoh
bentuk tawaran Program : Pendirian Koperasi, Pembentukan Event
Orgainaser
Lembaga
Corp Brigade Pembangunan ( CBP ) Corp Kepanduan Putri ( KKP )
Kebijakan
Program diarahkan kepada penguatan identitas IPNUIPPNU
melalui
bidang Kepanduan , kesehatan dan lingkungan.
Contoh
Bentuk tawaran Program : DIKLATAMA, Pelatihan Kedisiplinan.
Adapun
segala kebijakan –kebijakan IPNU-IPPNU yang lain sudah diatur
dalam
POA (Peraturan Organisasi Administrasi) dan PD-PRT IPNUIPPNU.yang
disyahkan
oleh Pimpinan Pusat.
5.
Program Kerja PAC.IPNU-IPPNU Gedangan
Adapun
program kerja yang dimiliki PAC.IPNU-IPPNU Gedangan
adalah
sebagai berikut:
PROGRAM
KERJA IPNU-IPPNU ANAK CABANG GEDANGAN
PRIODE
2010-2012
1)
Departemen Pendidikan dan pembinaan Kader
a.
Lakmud
Alokasi
waktu pelaksanaan : Juli, Minggu ke –2, Tahun kedua (2012)
Indikator
peserta : 40 Peserta terdiri dari perwakilan ranting 2
orang.
b.
Diklat Protokoler
Alokasi
waktu pelaksanaan : Januari, Minggu ke-2, Tahun ke-2 (2012)
Indikator
peserta : -Pengurus IPNU-IPPNU Ancab
-Perwakilan
2 orang dari Ranting
c.
Diklat Interpenership (Kewirausahaan)
Alokasi
waktu pelaksanaan : Mei, Minggu ke-2, Tahun ke-2 (2012)
Indikator
peserta : -Pengurus IPNU-IPPNU Ancab
-Perwakilan
dari Ranting
d.
kajian – kajian pend.islam/Bimbingan Belajar
Alokasi
waktu pelaksanaan : Setiap bulan pada minggu ke-1 dan ke-2 Indikator
peserta : - seluruh pengurus dan anggota IPNU-IPPNU
Ancab
khususnya anggta yang putus sekolah
e.
Qiyamu al-lail
Alokasi
waktu pelaksanaan : Setiap malam jum’at legi
Indikator
peserta : - seluruh pengurus dan anggota IPNUIPPNU
f.
Seminar al-qur’an dan sains
Alokasi
waktu pelaksanaan : bulan januari pada minggu ke-3 (2012)
Indikator
peserta : - seluruh pengurus dan anggota IPNU-IPPNU
2)
Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
a.
Pembuatan Data Base
Alokasi
waktu pelaksanaan : Februari, Minggu Ke-2, Tahun Ke-1 (2011)
Sasaran
: Seluruh Anggota
b.
Pembuatan KTA
Alokasi
waktu pelaksanaan : Maret, Minggu Ke-3, Tahun Pertama (2011)
c.
BAKSOS
Alokasi
waktu pelaksanaan : Oktober Minggu ke-3, tahun Pertama (2011)
Sasaran
: Masyarakat Umum
Bentuk
Kegiatan : Donor Darah
d.
Studi Banding Antar Organisasi
Alokasi
waktu pelaksanaan : Mei, minggu ke-2, Tahun ke-2 (2012)
Sasaran
: - IPNU-IPPNU ANCAB lain
-
Organisasi lain / Non Muslim
3)
Departemen Dakwah dan Pengembangan Lingkungan
a.
Jam;iyah Diba’ Kubro
Alokasi
waktu pelaksanaan : 1 Bulan Sekali, Minggu ke-3
Pelaksanaan
Pertama di Masjid Gedangan bulan Desember 2010
b.
PHBI
Maulid
Nabi
Alokasi
waktu pelaksanaan : April, Minggu Ke-2 Tahun Pertama 2011
Bentuk
Kegiatan : 1. Lomba, Yang Meliputi : Baca Diba’,
Pidato,
Qiro’ah, dll.
2.
Pengajian Umum.
c.
TURBA
Alokasi
waktu pelaksanaan : Maret, Minggu ke
Sasaran
: Lingkungan Pelajar IPNU-IPPNU
Kegiatan
Pertama akan dilaksanakan di Ranting Bangah
d.
Takbir Keliling
Alokasi
waktu pelaksanaan : Hari Raya Idul Fitri / Idul Adha
e.
Khotmil Quran
Alokasi
waktu pelaksanaan : 2 Bulan sekali
f.
Safari Ramadhan
Alokasi
waktu pelaksanaan : Agustus, Minggu ke-2, Tahun Pertama,
(2011)
Sasaran
: Sekolahan Umum
g.
Safari Fitri
Alokasi
waktu pelaksanaan : September, Minggu ke-1, Tahun Pertama,
(2011)
Sasaran
: pengurus IPNU-IPPNU Ancab
4)
Departemen Minat dan Bakat
a.
Pelatihan MC
Alokasi
waktu pelaksanaan : januari, minggu ke-2 tahun kedua (2012)
b.
Tadabbur ‘alam
Alokasi
waktu pelaksanaan : juli, minggu ke-1 tahun kedua (2012)
c.
Futsal
alokasi
waktu : satu bulan sekali minggu pertama
5)
Lembaga Eknomi
a.
Pembuatan kaos dan jas almamater
Alokasi
waktu : bulan juli minggu pertama tahun ke satu (2011)
Sasaran
: seluruh pengurus dan anggota
b.
Pembuatan kalender
Alokasi
waktu : bulan juli minggu pertama tahun ke satu (2011)
Sasaran
: seluruh pengurus dan anggota
6)
Lembaga CBP-KKP
a.
diklatsar
Alokasi
waktu : bulan oktober minggu kedua tahun ke satu (2011)
Sasaran
: seluruh pengurus dan anggota CBP-KKP
b.
diklatama
Alokasi
waktu : bulan desember minggu pertama tahun ke satu
(2011)
Sasaran
: kader CBP-KKP
B.
Paparan Data hasil penelitian
1.
Tingkat putus sekolah anggota IPNU-IPPNU Gedangan.
Dalam
wawancara yang peneliti laksanakan pada tanggal 20 maret 2011
dengan
ketua PAC.IPNU Gedangan rekan choirul mukminin, peneliti
mendapatkan
informasi sebagai berikut, PAC.IPNU-IPPNU Gedangan
merupakan
salah satu pimpinan anak cabang yang ada di kabupaten sidoarjo
yang
terdiri dari 15 pimpinan ranting dan dua pimpinan komisariat.
Apabila
berbicara tentang kondisi di pimpinan anak cabang IPNU-IPPNU
Gedangan
pastilah mencakup keseluruhan dari elemen yang ada di kecamatan
Gedangan
baik itu dari organisasi IPNU-IPPNU Gedangan itu sendiri dan juga
masyarakat
gedangan.pada umumnya karena antara organisasi IPNU-IPPNU
Gedangan
dengan masyarakat gedangan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dilepaskan
antara satu sama lainnya, diantaranya adalah bagaimana kondisi
pengurus,
anggota, lingkungan masyarakat, bahkan tingkat ekonominya.
Yang
pertama berbicara tentang kondisi pegurus IPNU-IPPNU
Gedangan,
menurut rekan ketua IPNU chaoirul mukminin, S.Pd. mengatakan
bahwa,
pengurus PAC. IPNU-IPPNU Gedangan merupakan perwakilan dari
kader-kader
yang didelegasikan dari setiap pimpinan ranting yang ada di
kecamatan
gedangan. fungsi dari perwakilan kader dari setiap ranting menjadi
pengurus
di tingkatan anak cabang adalah sebagai alat untuk menjembatani
antara
pimpinan anak cabang dengan pimpinan ranting agar tidak ketinggalan
akan
informasi yang ada ditingkatan anak cabang maupun tingkatan ranting dan
juga
bisa terjalin komunikasi antara pimpinan ranting satu dengan pimpinan
ranting
yang lainnya.
Dikarenakan
bidang garap pimpinan anak cabang mencakup wilayah
yang
lebih luas dan secara otomatis tanggungjawab yang di embanpun jauh lebih
besar
maka dari itu kader yang dikirim dari setiap ranting haruslah kader-kader
pilihan
yaitu yang dinilai memilliki kemampuan lebih baik dari kader yang
lainnya
baik dari segi keilmuan, keorganisasian, dan juga yang lebih penting
adalah
dedikasi yang tinggi kepada organisasi tersebut agar dapat menjalankan
roda
organisasi dengan baik. Disamping itu anggota pengurus pimpinan anak
cabang
gedangan jika dilihat dari segi pendidikan bisa dibilang lebih beruntung
daripada
anggota di pimpinan ranting karena semua dari pengurus pimpinan anak
cabang
mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi dan minimal sekolah
menengah
atas.
Berikutnya
mengenai kondisi anggota yang ada di IPNU-IPPNU
Gedangan,
anggota IPNU-IPPNU adalah semua anggota yang ada di pimpinan
ranting
yang ada di kecamatan Gedangan. Karena mencakup wilayah yang lebih
luas
maka bermacam-macam pula kondisi dari anggota itu sendiri. Kalau dilihat
dari
segi ekonomi, ada dari keluarga yang mampu dan ada juga berasal dari
keluarga
yang kurang mampu. Dan jika dilihat dari latar belakng pendidikan
banyak
anggota IPNU-IPPNU yang mampu sekolah sampai perguruan tinggi dan
ada
juga anggota yang jangankan sekolah sampai perguruan tinggi sampai
sekolah
menengahpun ada yang belum merasakannya dengan kata lain banyak
juga
anggota yang tidak sekolah atau putus sekolah.
Menurut
wakil ketua I yang membawahi departemen pendidkan dan
pembinaan
kader dan departemen minat dan bakat rekan Miftakhul Huda, S.Pd.
ia
mengatakan bahwa dari sekitar 433 anggota IPNU-IPPNU ada 23 anggota
yang
putus sekolah atau sekitar 5% dari jumlah keseluruhan.
Adapun
rincian jumlah pengurus dan anggota PAC.IPNU-IPPNU
gedangan
tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Tabel.1
Anggota
IPNU-IPPNU se-Kecamatan Gedangan
Jumlah
Anggota No. Nama ranting
Laki-laki
Perempuan jumlah
1.
PR. Gedangan 9 11 20
2.
PR. Keboan Sikep 38 46 84
3.
PR. Keboan Anom 12 18 30
4.
PR. Ganting 15 12 27
5.
PR. Karangbong 27 31 58
6.
PR. Sruni 10 13 23
7.
PR. Tebel 23 22 45
8.
PR. Kragan 17 25 42
9.
PR. Gemurung 10 11 21
10.
PR. Punggul 10 8 18
11.
PR. Wedi 35 27 62
12.
PR. Ketajen - - -
13.
PR. Bangah 12 13 25
14.
PR. Sawotratap 28 20 48
15.
PR. Semambung - - -
Jumlah
243 257 503
Tabel.2
Pengurus
PAC.IPNU-IPPNU Gedangan
Pengurus
Jumlah
IPNU
33
IPPNU
34
Tabel.3
Anggota
yang Putus Sekolah
IPNU
22
IPPNU
1
Ada
beberapa aspek yang menyebabkan mengapa mereka putus sekolah,diantaranya
karena aspek ekonomi, aspek sosial masyarakat/lingkungan dan juga faktor
individu dari anggota itu sendiri. Untuk mengetahui itu semua peneliti ingin
mencari tahu alasan anggota yang putus sekolah lebih jauh lagi.
a.
Faktor ekonomi
Dari
aspek ekonomi, Setelah melakukan interview dengan rekan Zainal Abidin
salah satu anggota yang putus sekolah tentang alasan apa yang yang membuat
mereka putus sekolah mereka mengatakan bahwa sebenarnya pendidikan
adalah prioritas utama dalam hidupnya, akan tetapi dengan melihat
kondisi
keluarga yang serba kekurangan dan juga dimana sebagai anak pertama dan
masih banyak saudara diapun rela untuk berhenti sekolah demi adek-adeknya dan
mencari pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarga. Hal senada juga di
sampaikan oleh rekanita indah zulfiah yang rela putus sekolah untuk mencari uang
demi membantu ibunya yang sedang sakit.
b.
Faktor lingkungan
Dari
aspek lingkungan, Berdasarkan interview yang dilakukan terhadap rekan
Budi Darmawan yang mana ia merupakan anggota yang putus sekolah diakibatkan
pengaruh lingkungan ia mengatakan bahwa, faktor lingkungan disadari
atau tidak sangatlah berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang, karena
perkampungan yang ia tempati merupakan kampung yang padat akan penduduk
sehingga berbagai karakter yang tumbuh di lingkungan tersebut. Seperti
halnya kenakalan remaja, banyak pemuda yang ada dilingkungannya yang
suka mabuk-mabukan, tawuran, suka mencuri, dan ada juga yang melakukan
sex bebas bahkan narkoba, dia merupakan salah seorang yang terjerumus
dalam pergaulan yang salah sehingga berpengaruh terhadap pendidikannya.
Dia menjadi seorang anak yang semaunya sendiri suka tawuran disekolah,
suka membolos sehingga sekolah pun mengeluarkannya dari sekolah.
c.
Faktor individu
Sedangkan
putus sekolah yang berangkat dari aspek individu yaitu rekan eko kurniawan,
dia mengatakan bahwa sebab dia putus sekolah adalah karena dia merasa
sulit sekali atau lambat dalam menerima pelajaran yang diberikan di sekolah
sehingga dia sering tidak naik kelas dan diapun malu karena tertinggal dari
teman-temannya.
Adapun
jumlah anggota yang putus sekolah akibat faktor diatas adalah
sebagai
berikut:
Tabel.4
Jumlah
Faktor
IPNU
IPPNU
Ekonomi
6 1
Lingkungan
14 -
Individu
2 -
Sedangkan
apabila dilihat waktu putus sekolah bisa dilihat dari tabel
dibawah
ini:
Tabel.5
Waktu
Putus Sekolah Jumlah
Kelas
1 SMP -
Kelas
2 SMP 3
Kelas
3 SMP 2
Kelas
1 SMA 4
Kelas
2 SMA 14
Kelas
3 SMA -
2.
Peran Pengurus PAC.IPNU-IPPNU Gedangan dalam pengembangan
Pedidikan
Agama Islam Nonformal
Kembalinya
Ikatan Putra Nahdlatul Ulama ke Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
yang di hasilkan pada kongres di Surabaya XIV tahun 2003 dan di mantapkan
pada kongres di Jakarta tahun 2006, menjadi prasasti sejarah bagi era baru
perjuangan IPNU merambah dunia pendidikan. Implikasi dari perubahan orientasi
kembali ke pelajar adalah memperjuangkan terpenuhinya hak-hak pelajar.
Tidak sekedar melakukan proses kaderisasi melalui institusi pendidikan, lebih
dari sekedar itu harus terumuskan pula secara filosofi, strategi memperjuangkan
dunia pendidikan Indonesia di era globalisasi saat ini. Dunia pendidikan
saat ini memasuki ruang kehawatiran (gelap), pribadi pendidikan di negeri
ini dis-orientasi, akibatnya target pendidikan kehilangan arah. Mulai dari
regulasi
yang tidak berpihak pada rakyat, kurikulum yang tidak konstektual, manajemen
yang tidak transparan, serta sarana prasarana yang tidak memadai. Karena
berbagai permasalahan yang yang dihadapi dunia pendidikan yang ada di negara
ini sebagaimana yang di ungkapkan di atas maka diperlukan suatu gerakan
nyata bagi sebuah organisasi khususnya organisasi IPNU-IPPNU untuk bisa
membaca permasalahan yang ada dan membuat suatu program pendidikan yang
bisa berguna bagi generasi muda yang akan datang. Rekan
chaoirul mukmininpun mengatakan dalam wawancara yang
peneliti
lakukan pada tanggal 01 April 2011 tentang masalah latar belakang di buatnya
program Pendidikan Non Formal, beliau mengatakan bahwa sebelum pengurus
membuat suatu program kerja, terlebih dahulu dikumpulkan semua pengurus
yang ada ditingkatan anak cabang untuk mengevaluasi program kerja dimasa
pimpinan periode sebelumnya. Tujuan dari evaluasi tersebut adalah apakah
dalam program yang direncanakan diperiode sebelumnya ada kesalahan, kekurangan
atau sudah baik. Apabila ada kesalahan maka harus diganti dengan program
yang lebih baik lagi, jika program itu dirasa kurang maka tinggal memperbaiki
kekurangannya dan jika sudah baik tinggal meneruskannya.
Ketika
akan membahas tentang departemen pendidikan dan pembinaankader
yang mana Kebijakan program diarahkan pada pemberdayaan kader dengan
bentuk tindak lanjut pelatihan formal yang bertujuan untuk meningkatakan
kemampuan anggota dalam segala aspek kehidupan, ada yang memberikan
usulan agar pengurus PAC.IPNU-IPPNU Gedangan membuat prgram
kerja yang berupa bimbingan pelajar tentang kajian islam bagi anggota yang
putus sekolah. Mengapa harus membuat program seperti itu? Hal ini dikarenakan
adanya anggota di beberapa ranting yang ada di kecamatan
Gedangan
yang tidak bisa lagi melanjutkan pendidikannya atau putus sekolah. Sungguh
sangatlah disayangkan apabila ada generasi muda yang masih bersemangat
untuk belajar akan tetapi terhambat dalam mencapainya dikarenakan
putus sekolah dan tidak ada yang berusaha untuk membuat suatu wadah
pendidikan yang bertujuan agar mereka yang meskipun sudah tidak lagi
bersekolah
masih bisa memperoleh pendidikan khususnya pendidikan agama islam.
Dari pertimbangan diatas dan hal inipun sesuai dengan visi dan misi IPNU-IPPNU
sendiri yang mana Visi IPNU adalah terbentuknya putra putra
bangsa
yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlaq mulia dan
berwawasan
kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya
Syariat
Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan
Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945.
Misi
IPNU
1)
Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah
organisasi
IPNU
2)
Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa
3)
Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan
program
perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah AlAmah),
guna
terwujudnya Khaira Ummah
4)
Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak
lain
selama tidak merugikan organisasi
Maka
dibuatlah suatu program pengembangan Pendidikan Agama Islam
nonformal
yang berupa bimbingan belajar/kajian,seminar-seminar,qiyam al-lail
dan
juga diba’ kubro. Program ini diharapkan dapat menjadi wadah tersendiri
buat
anggota yang putus sekolah untuk selalu bisa belajar dan memperoleh ilmu
103
pengetahuan
yang bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan tidak
tertinggal
dengan anggota yang memperoleh pendidikan formal.
Dengan
adanya program ini banyak sekali tanggapan yang muncul dari
para
anggota terutama anggota yang putus sekolah, kebanyakan dari mereka
menanggapinya
dengan positif. Seperti halnya yang di katakan oleh rekan Agus
Salim
yang juga sebagai anggota yang putus sekolah pada tanggal 11 Mei 2011
ia
mengatakan bahwa, dia sangat senang sekali dengan adanya program ini
karena
mereka akan bisa lagi belajar agama setelah tidak lagi mendapatkan
pendidikan
agama dikarenakan putus sekolah dan sekarang merekapun dapat
bekerja
mencari uang dan sekaligus dapat menuntut ilmu meskipun hanya
melalui
pendidikan non formal.
Dan
ketika ditanya bagaimana secara lebih umum apa yang didapatkan
ketika
menjadi anggota IPNU-IPPNU mereka pun menjawab sangat senang
sekali
bisa menjadi angggota IPNU-IPPNU karena didalam organisasi ini kita
akan
mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan baik itu ilmu agama
maupun
ilmu lainnya disamping itu dengan ikut organisasi ini akan memperoleh
pengalaman
bagaimana cara berorganisasi, kerjasama dan juga sikap saling
menghormati
dan menghargai orang lain. Bagi pengurus dan harapan semua
orang
mudah-mudahan dengan adanya program yang dimiliki dapat mengasah
kemampuan
yang dimiliki oleh anggota dan juga dapat meminimalisir segala
bentuk
perilaku yang negatif dizaman yang serba sulit ini.
104
3.
Bentuk Pedidikan Agama Islam Nonformal yang dimiliki Pengurus
PAC.IPNU-IPPNU
Gedangan bagi anggota yang putus sekolahs
Ketika
sebuah program sudah dibuat maka yang perlu dilakukan adalah
bagaimana
rencana teknis dalam menjalankan program tersebut, terlebih dahulu
kita
tentukan kapan hari pelaksanaan kegiatannya, bagaimana mengemas
program
tersebut agar bisa mudah dalam melaksanakannyakarena dengan
rencana
yang matang maka hasil yang diperoleh akan lebih baik. Begitu juga
dengan
bagaimana konsep yang dimiliki pengurus PAC.IPNU-IPPNU dalam
melaksanakan
program kerja pendidikan nonformal yang berupa kajian-kajian
ilmu
islam/ bimbingan belajar.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan rekan Miftakhul Huda,S.Pd selaku
wakil
ketua satu yang membawahi departemen pendidikan dan pembinaan kader
pada
tanggal 08 April 2011 dia mengatakan bahwa, berbicara bagaimana konsep
yang
dimiliki pengurus IPNU-IPPNU dalam program kerja kajian ilmu islam
/bimbingan
belajar, untuk mengawali program kerja ini pengurus tidak terlalu
muluk-muluk
dalam memberikan materi yang akan di ajarkan. Adapun dalam
melaksanakan
program kajian atau bimbingan belajar ini baik dari masalah
materi,
waktu, dan tempatnya dilaksanakan menurut kesepakatan antara
pengurus,
pengajar dan juga anggota itu sendiri. karena apabila yang menentukan
itu
dari satu pihak saja maka program itu tidak akan berjalan secara maksimal,
sehingga
berdasarkan kesepakatan bersama kegiatan ini dilaksanakan dua kali
105
dalam
satu bulan yaitu pada minggu pertama dan minggu kedua yang bertempat
di
masjid Al-Mubarok yang berada di desa keboan sikep, sedangkan materi yang
diajarkan
dalam kajian ini adalah tentang ilmu fiqih dan ilmu tauhid yang
mengacu
pada kitab Mabadi’ al fiqhiyyah untuk ilmu fiqih dan kitab aqidatul
awam
untuk ilmu tauhid. Kedua kitab tersebut merupakan kitab dasar dalam
mendalami
ilmu fiqih dan juga ilmu tauhid sehingga lebih memudahkan peserta
didik
dalam menerima materi yang diberikan. Apabila kitab yang dipakai ini
sudah
selesai atau sudah hatam maka bisa di ganti dengan kitab yang lebih tinggi
tingkatannya.
Mengapa
pengurus sementara hanya memberikan dua mata pelajaran ini,
karena
ilmu tauhid merupakan ilmu yang pertama kali harus dimiliki oleh
seorang
muslim karena sebagai dasar dalam mempertebal iman kita kepada allah.
Sedangkan
ilmu fiqih merupakan ilmu syara’ yang mana sering kita lakukan
dalam
kehidupan sehari-hari agar dengan ilmu fiqih dapat menunjukkan jalan
yang
benar dalam melakukan suatu ibadah menurut syariat islam.
Dalam
melaksanakan program ini tidaklah semudah dengan apa yang kita
bayangkan,
banyak sekali problem-problem yang dihadapi oleh pengurus baik
problem
itu muncul dari anggota dan juga materi yang disampaikan. Kalau
problem
yang muncul dari anggota, seringkali anggota yang putus sekolah
sebagai
target utama dalam program ini dalam kajian/bimbingan sering kali tidak
hadir
meskipun lebih banyak juga yang menghadirinya, akan tetapi pengurus
106
mencoba
bisa mengerti mungkin mereka tidak hadir karena banyak pekerjaan
yang
harus mereka lakukan dan sehingga untuk membuat semangat program ini
pengurus
tidak membatasi yang ikut dalam program ini siapapun boleh
mengikutinya
akan tetapi target utama dari program ini adalah lebih diutamakan
bagi
anggota yang putus sekolah. Sedangkan problem yang berkenaan masalah
materi
yaitu kita tahu bahwa anggota yang putus sekolah tidaklah sama tingkat
umurnya,
ada yang putus sekolah ketika masih duduk di sekolah menengah
pertama
dan ada yang putus sekolah ketika di sekolah menengah atas.
Untuk
mengatasi masalah ini ustd. Beni selaku guru pembimbing dalam
pengajarannya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan strata pendidikannya
agar
mudah dipahami dan dapat diterima apa yang sudah disampaikan. Serta
ustadz
beni dalam menyampaikan materi yang diajarkan menggunakan metode
problem
solving agar anak didik yang mempunyai permasalahan dapat
mengungkapkan
masalah yang dihadapi dan mencari solusi yang terbaik buat
masalah
yang dihadapi sehingga peserta didik dapat mengetahui berbagai
permasalahan
kehidupan dana tahu bagaimana cara mengatasinya.
Sedangakan
mengenai progaram yang berupa qiyamu al-lail menurut
rekan
Nurul Hidayat program ini dilaksanakan setiap malam jum’at legi yang
bertempat
di kantor MWC NU, dalam pelaksanaannya sesudah qiyamu al-lail
dilaksanakan
diadakan istighatsah, adapun program ini ditujukan bagi seluruh
anggota
PAC.IPNU-IPPNU Gedangan dengan tujuan sebagai media kita dalam
107
mendekatkan
diri kepada sang khaliq dan sebagai muhasabah atas segala sesuatu
yang
kita perbuat selama hidup didunia.
Akan
tetapi secara khusus menurut rekan Miftakhul Huda, S.Pd mengenai
semua
program yang diagendakan dia mengatakan bahwa sebagus apapun
program
kerja dan juga metode pelaksanaannya tidak lah akan berhasil dan
terlaksana
dengan apa yang akan diharapkan apabila tidak ada dukungan dan
kesadaran
dari berbagai pihak, baik itu dari pihak pengurus ataupun anggotanya,
dan
yang penting lagi dari pihak masyarakat. Mengapa masyarakat merupakan
sesuatu
yang sangat penting dalam mendukung semua program yang dimiliki, ini
semua
karena antara organisasi IPNU-IPPNU dengan masyarakat sekitar adalah
satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Apabila
hanya ada masyarakat tanpa ada suatu gerakan organisasi yang berusaha
untuk
membuat program seperti halnya program diatas maka tidak akan ada yang
namanya
suatu perubahan, begitu pula dengan masyarakat, apabila banyak
program
yang dimiliki oleh suatu organisasi akan tetapi tidak didukung oleh
masyarakat
maka akan sia-sia karena adanya organisasi sosial seperti halnya
IPNU-IPPNU
ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang ada di masyarakat
khususnya
bagi generasi muda.
Jadi
antara pengurus, pengajar, peserta didik dan juga masyarakat
haruslah
bersama-sama mendukung semua program kerja yang dimiliki agar apa
yang
sudah diagendakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang
108
diharapkan
serta apa yang menjadi cita-cita baik dari sebuah organisasi itu dapat
terwujud.
C.
Pembahasan
Menurut
rekan Choirul mu’minin, S.Pd, dalam sebuah organisasi
kuantitas
itu penting akan tetapi kualitas dari anggota jauh lebih penting karena
apabila
hanya mengandalkan jumlah anggota yang banyak akan tetapi tidak di
imbangi
dengan kemampuan atau skill baik itu dari segi ilmu pengetahuan atau
tentang
cara berorganisasi maka sebuah organisasi itu tidak akan bisa eksis dan
bertahan
lama. Bila kualitas dari anggotalebih dikedepankan, untuk membawa
organisasi
menjadi lebih besar akan sangat mudah.
Dan
inilah yang terjadi di organisasi IPNU-IPPNU Gedangan bagaimana
bisa
mencetak anggota berkualitas jika masih banyak dari anggotanya yang saat
ini
mengalami putus sekolah. Berbagai faktor yang melatar belakangi mengapa
mereka
sampai bisa putus sekolah, diantara faktor tersebut adalah faktor
ekonomi,
faktor lingkungan dan juga faktor yang datang dari individu anggota.
Faktor
ekonomi merupakan faktor yang yang sangat logis menjadikan
anak
itu putus sekolah karena di zaman yang serba susah ini dimana kurangnya
lapangan
pekrjaan, kurangnya keterampilan dan sumber daya manusia yang
dimiliki
sangatlah kurang disamping itu biaya pendidikan yang sangat mahal
membuat
orang tua mikir dua kali saat akan menyekolahkan anaknya apalagi
menyekolahkan
sampai kejenjang perguruan tinggi.
109
Menurut
rekan muhammad jauhar, SE mengatakan bahwa sumber daya
manusia
untuk sekarang ini sangatlah dibutuhkan terutama skill dan ide-ide
kreatif
terutama dalam faktor ekonomi, karena dengan skill dan ide-ide kreatif
itulah
akan muncul sebuah produk pemikiran yang bisa dijadikan sebagai
peluang
bisnis yang menjanjikan sehingga bisa mengangkat perekonomian
seseorang.
begitu juga sebuah organisasi, jika didalamnya tidak ada yang
memiliki
skill atau ide-ide kreatif dalam masalah ekonomi maka organisasi
tersebut
akan kesulitan dalam mengembangkan organisasinya karena setiap
program
pastilah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika hanya
mengandalkan
sumbangan dari donatur tidak akan cukup dan harus menjadi
organisasi
yang mandiri.
Sedangkan
faktor kedua yaitu faktor lingkungan, lingkungan merupakan
faktor
yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang, apabila
lingkungan
itu adalah lingkungan yang sehat tidak mengajarkan pada hal-hal
yang
negatif maka akan membawa dampak positif pula pada diri seseorang yang
ada
di sekitarnya begitu juga sebaliknya apabila lingkungan itu megajarkan pada
hal-hal
yang negatif maka akan menciptakan karakter yang buruk pula. Kita
mengetahui
bahwa pada zaman sekarang ini nilai akhlak dan moral seseorang
khususnya
generasi muda sangatlah kritis. Banyak yang tidak perduli apakah
yang
dia kerjakan itu salah atau merugikan orang lain seakan-akan tidak kenal
akan
adanya syariat islam yang mengatur segala tingkah laku manusia sehingga
110
menjadikan
keselamatan bagi mereka akan tetapi mereka melakukan sesuatu
sesuai
apa yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan baik buruknya.
Kenakalan
remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya.
Banyak
anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan
terlibat
banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri
lagi,
anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Banyak kita saksikan
ditayangan
televisi remaja tawuran di jalan-jalan, penggunaan narkoba dan lain
sebagainya.
Hal
ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja
berikut:
1.
kurangnya kasih sayang orang tua.
2.
kurangnya pengawasan dari orang tua.
3.
pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
4.
peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
5.
tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
6.
dasar-dasar agama yang kurang
7.
tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
8.
kebebasan yang berlebihan
9.
masalah yang dipendam
Dari
ketiga faktor yang menyebabkan anak putus sekolah Faktor
lingkunganlah
yang lebih berpengaruh dalam menyebabkan anak putus sekolah
oleh
karena itu menurut rekanita Anggie Ika R, S.Pd selaku ketua PAC.IPPNU
111
Gedangan
mengatakan, faktor lingkungan memang sangat besar pengaruhnya
dalam
pembentukan karakter seseorang akan tetapi jika seorang anak dibekali
dengan
pengetahuan agama yang kuat maka mereka akan bisa membentengi diri
mereka
dari sifat-sifat yang jelek yang datang dari lingkungan sekitar dan bisa
membedakan
mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang jelek.
Pendidikan
wajib diberikan kepada semua warga negara terutama
generasi
muda sebagaimana yang dicantumkan dalam undang-undang sistem
pendidikan
nasional yang berbunyi Setiap warga negara mempunyai hak yang
sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Akan tetapi kenyataanya
banyak
yang tidak mendapatkan pendidikan khususnya pendidikan agama islam
karena
berbagai faktor diatas sehingga mereka putus sekolah dan putus pula
sumber
ilmu yang mereka dapatkan karena selama ini hanya lewat pendidikan
formallah
mereka dapat menimbah ilmu khususnya ilmu agama.
Disinilah
peran IPNU-IPPNU sebagai organisasi kepemudaan yang lebih
mengutamakan
bagaimana mencerdaskan para generasi mudah. Rekan Choirul
mu’minin,S.Pd
mengatakan sesuai dengan corak dasar organisasi IPNU-IPPNU
sebagai
Wawasan Keilmuan yaitu menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat
untuk
mengembangkan kecerdasan anggota dan kader, agar menjadi kader-kader
yang
memiliki komitmen terhadap ideologi, cita-cita perjuangan dan organisasi,
bertanggungjawab
dalam mengembangkan dan membentengi organisasi, juga
diharapkan
dapat membentuk pribadi yang menghayati dan mengamalkan ajaran
112
islam
ala Ahlussunah Wal Jama’ah, memiliki komitmen terhadap ilmu
pengetahuan,
serta memiliki kemampuan mengembangkan organisasi
kepemimpinan,
kemandirian dan kepopuleran. Wawasan Keterpelajaran yaitu
wawasan
yang menempatkan Organisasi dan anggota pada pemantapan diri
sebagai
Center Of Excellence pemberdayaan sumberdaya manusia terdidik dan
berilmu,
berkeahlian dan visioner yang diikuti kejelasan misi sucinya, sekaligus
strategi
dan operasionalisasi yang berpihak kepada kebenaran, kejujuran serta
amar
ma’ruf nahi munkar. Wawasan ini meniscayakan karakteristik organisasi
dan
anggotanya untuk senantiasa memiliki hasrat ingin tahu, belajar tarus
menerus
dan mencintai masyarakat belajar. Mempelajari daya analisis, daya
sistesis
pemikiran, agar dapat membaca realitas dan dinamika kehidupan yang
sesungguhnya,
terbuka menerima perubahan, pandangan dan cara-cara baru
pendapat
baru serta pendapat yang berbeda, menjunjung tinggi nilai, norma,
kaidah
dan tradisi serta sejarah keilmuan serta berorientasi kemasa depan.
Maka
dibuatlah program kerja yang bisa mengembagkan kemampuan
ilmu
pengetahuan sebagaimana diatas, salah satunya program pendidikan
nonformal
yang berguna untuk memudahkan anggota dalam memperoleh
pendidikan
khususnya pendidikan agama islam khususnya bagi anggota yang
putus
sekolah. Program ini mendapat sambutan positif selain dari anggota yang
mengikutinya
juga dari masyarakat sekitar. Sebagaimana yang diungkapkan ibu
Zubaidah
yang bertempat di sekitar lokasi proses belajar dilaksanakan, beliau
113
mengatakan
jarang sekali pada masa sekarang sebuah oraganisasi kepemudaan
yang
memikirkan pendidikan para generasi muda, mudah-mudahan program
yang
dimiliki IPNU-IPPNU ini sebagai motifasi bagi organisasi lain agar dapat
lebih
peka akan pendidikan generasi muda.
Berbicara
tentang konsep pelaksanaan program ini baik dari materi dan
juga
teknis pelaksanaannya. Mengingat anggota yang mengikuti kegiatan ini
berasal
dari lingkungan biasa dan tidak ada background agama yang kuat maka
materi
yang diberikan haruslah dari dasaran agar mereka dalam menyerap ilmu
yang
disampaikan lebih mudah menerimanya dan itu yang dilakukan oleh
pengurus
yang mana menjadikan kitab mabadi’ al-fiqhiyyah dan kitab aqidatul
awam
sebagai referensi dalam menyampaikan materi karena kedua kitab tersebut
merupakan
kitab dasar dalam mempelajari ilmu fiqih dan juga ilmu tauhid.
Kalau
berbicara teknis baik kapan waktu pelaksanaan, haruslah
dimusyawarahkan
dengan yang bersangkutan agar dalam melaksanakan program
tersebut
dapat diterima oleh semuanya dan dapat berjalan sebagaimana yang
diinginkan
sedangkan mengenai metode pembelajaran yang digunakan pengajar
harus
pandai-pandai dalam membaca karakteristik dari anak didiknya karena
tidak
ada metode yang lebih baik, metode dikatakan baik jika bisa memberikan
pemahaman
bagi anak didik.